Buku Tamu

Text address bar

Minggu, 01 April 2012

EXPERIENCE IN TAIWAN


Siapa sangka aku dan silvi jadi berangkat ke Taiwan? Yeaaahhhhh......
Awalnya kami sedikit hopeless dengan rencana keberangkatan kami. Namun, Alloh berkehendak lain.  Dengan semangat dan kerja keras yang kami lakukan, Alloh pun memberi kemudahan kepada kami. Finally, kami pun berangkat ke Taiwan untuk menghadiri konferensi.

Mungkin aku akan sedikit bercerita terlebih dahulu...
Suatu siang ketika aku berada di tempat kos (Bogor), aku menelpon Ibu untuk memberitahu rencana keberangkatanku ke Taiwan. Saat itu Ibu menyetujuinya dan suaranya terdengar rileks. Aku amat senang karena biasanya tidak mudah meminta ijin dari Ibu untuk pergi ke tempat yang relatif jauh.


Malam harinya aku pulang, Ibu langsung meng-interview aku tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keberangkatanku ke Taiwan. Ibu merasa khawatir akan keberangkatanku ke sana. Pasalnya ini terlalu mendadak baginya. Aku baru memberitahu mereka (red : kedua orang tua) H-4 keberangkatanku. Aku memang sengaja tidak memberitahu perihal keberangkatanku kepada kedua orang tuaku di awal waktu. Karena saat itu aku berpikir jika aku sudah benar-benar fix untuk berangkat aku akan memberitahu mereka. Dengan demikian sulit bagi mereka untuk tidak memberikan ijin kepadaku, sedangkan semua perlengkapan untuk berangkat sudah siap. Hehehe... Mohon tidak ditiru... (Kenekatan seorang anak yang tidak tahu apa-apa ^^). 

Singkat cerita, Ibu dan Bapak akhirnya mengijinkan aku untuk berangkat.

Jumat, 16 Maret 2012
Aku dan Silvi berangkat menuju Bandara Soe-Ta bersama kedua orang tuaku pada jam 09.00 WIB. Awalnya aku mengira orang tuaku tidak akan mengantar kami sampai bandara. Tapi ternyata mereka mengantarkan kami sampai bandara. Senangnya... ^_^  Love you Ibu,,,Bapak... ^o^


Ketika aku dan Silvi berpamitan karena harus ke bagian imigrasi, terlihat pancaran kekhawatiran di raut muka Ibuku. Pancaran kekhawatiran seorang Ibu kepada anaknya yang akan pergi jauh. Saat itu aku hanya berkata, "Bapak,,Ibu,, Ami masuk ya.. Doakan semoga semuanya berjalan dengan lancar." Aku dan Silvi pun masuk.

Tidak beberapa lama kemudian.....
Huh...!!!! Aku baru menyadari ternyata sepatuku jebol di bagian depan. Alhasil, aku harus membeli sandal di bandara yang harganya jauh lebih mahal jika aku membelinya di pasar. Taukah kalian harga? Rp88.000 per pasang. Geleng kepala aku ketika melihat harganya. Tapi, apa boleh buat... There's no option.

Di boarding pass, aku dan Silvi menunggu pesawat kami.

Akhirnya, kami pun masuk ke dalam pesawat. 

Ini adalah kedua kalinya aku naik pesawat, tapi pertama kalinya aku naik pesawat ke luar negeri. Hehehe... (maklum jarang pergi ke tempat yang jauh-jauh... ^^)

Sekitar dua jam setelah pesawat take off, kami makan siang... Menu makan siang kami adalah nasi, rendang, roti, anchor butter, bolu, daging ayam, sayur, dan air minum. 

Sekedar info, tulisan 'MOML' singkatan dari moslem meals. So, jika kalian ingin pergi keluar negeri yang jarang muslimnya maka kalian harus memesan moslem meals ketika membeli tiket pesawat atau minimal  24 jam sebelum keberangkatan kalian. 

Selama perjalanan aku tidak bisa tidur. Akhirnya, aku mengajak Silvi untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai paper yang akan kami presentasikan. Maklum kami jarang berdiskusi karena kami sedang praktek lapang di tempat yang berbeda. 

Perjalanan dari Indonesia ke Taiwan memakan waktu kurang lebih 5 jam. Kami tiba di Taoyuan Airport (Bandara di Taiwan)  kurang lebih pukul 21.00 WIB. Perbedaan waktu antara Taiwan dan Indonesia adalah 60 menit. Sehingga dengan kata lain, kami tiba di Taiwan pukul 22.00 waktu Taiwan. 


Ketika pesawat landing aku melihat ke bawah melalui jendela pesawat. 
Wow....Subhanallah pemandangan begitu indah.
Kerlap kerlip lampu yang terlihat dari atas begitu mempesona. Aku berkata pada Silvi, "Silvi, kita sudah sampai Taiwan. Kita sudah di Taiwan!!!" 
Kami pun tertawa bersama dan mengucapkan puji syukur karena bisa tiba di Taiwan dengan selamat. 

Sesampainya di Bandara Taoyuan, kami dijemput oleh mahasiswa Indonesia yang kuliah di Taiwan. Ternyata delegasi dari IPB yang lain juga berangakat pada hari yang sama. Sehingga kami pun berangkat menuju ke hotel bersama-sama dengan menggunakan bis. 

Sesampainya di hotel dan mengurusi beberapa hal yang diperlukan, kami pun tidur untuk mengikuti kegiatan konferensi esok hari. 

Bersambung

Tunggu kelanjutan ceritanya ya... ^^


7 komentar:

  1. ini sumpah mba ami, aku baru tau kalo mba ami sama mba cipi go abroad, tau gitu mau minta oleh2nya deh, hhehehe :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe...iya na. itu juga antara iya dan tidak keberangkatannya.
      tadinya mw datang ke monas (kumpul stk) mw bag2i makanan kecil.
      tp tepar na.... :(

      Hapus
    2. hehehe... itu juga keberangkatannya antara iya dan tidak.
      oiya,,tadinya mau ikutan yg ke monas, mw bagi makanan kecil...
      tapi tepar na... :( heuheu...

      Hapus
  2. Congrats mi,, :D

    really proud of you sist..

    BalasHapus
    Balasan
    1. eneiiijjjj....
      jadi ingat kata eneeiijj yang "selalu libatkan Alloh dalam segala hal"
      thank u sist.... :)

      Hapus
    2. wiih,, iya? kapan mi aku bilangnya ke ami?heheh


      iyaa sii, kalimat itu, aku jadiin niat setiap do something,,heheh

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus